Rabu, 23 April 2014

RAB DAN RAP



RAB
Rencana anggaran biaya bangunan atau sering disingkat RAB adalah perhitungan biaya bangunan berdasarkan gambar bangunan dan spesifikasi pekerjaan konstruksi yang akan di bangun, sehingga dengan adanya RAB dapat dijadikan sebagai acuan pelaksanaan pekerjaan nantinya.
Untuk menghitung RAB diperlukan data – data antara lain:
  • Gambar Rencana Bangunan.
  • Spesifikasi Teknis Pekerjaan yang biasa disebut juga sebagai RKS ( Rencana Kerja dan syarat – syarat )
  • Volume masing – masing pekerjaan yang akan di laksanakan.
  • Daftar harga bahan bangunan dan upah pekerja saat pekerjaan di laksanakan.
  • Analisa BOW atau harga satuan pekerjaan.
  • Metode kerja pelaksanaan.
Selanjutnya kita akan mencoba menghitung suatu rencana anggaran biaya pekerjaan bangunan.
Cara menghitung rencana anggaran biaya bangunan adalah sebagai berikut:
misalkan sebuah pekerjaan plesteran  1 pc : 4 ps tanpa acian pada pasangan bata 2 muka dengan gambar kerja sebagai berikut:
langkah pertama adalah menghitung volume pekerjaan plesteran.
v plesteran= 2 m x 3 m x ( 2 muka ) = 12 m2
berikutnya kita mencari tabel analisa BOW atau analisa harga satuan pekerjaan:
Analisa  untuk 1 m2 pekerjaan plesteran 1 pc : 4 ps adalah
  • 0.2170 zak semen
  • 0.02830 m3 pasir pasang
  • 0.0125 mandor
  • 0.0200 kepala tukang
  • 0.2000 tukang batu
  • 0.2500 pekerja
selanjutnya  kita mencari harga bahan dan upah untuk analisa pekerjaan diatas, contohnya sebagai berikut ( harga disini hanya perkiraan untuk lebih tepatnya bisa di survey di toko ):
  • semen = Rp. 59.000 / zak
  • pasir pasang = Rp. 150.000,00 / m3
  • mandor = Rp. 50.000,00 / hari
  • kepala tukang = Rp. 45.000,00 / hari
  • tukang batu = Rp. 40.000,00 / hari
  • pekerja = Rp. 35.000,00 / hari
langkah berikutnya adalah mengalikan antara analisa harga satuan dan harga bahan/ upah sebagai berikut
  • semen =0.2170 x Rp. 59.000= Rp. 12.803,00
  • pasir pasang =0.02830 x Rp. 150.000,00= Rp. 4.245,00
  • mandor =0.0125 x Rp. 50.000,00= Rp 625,00
  • kepala tukang = 0.0200 x Rp. 45.000,00= Rp. 900,00
  • tukang batu = 0.2000 x Rp. 40.000,00= Rp. 8.000,00
  • pekerja =0.2500 x Rp. 35.000,00= Rp. 8.750,00
  • jadi jumlah harga total 1m2 plesteran adalah Rp.35.323,00
setelah diketahui harga per 1 m2 plesteran adalah Rp.35.323,00 maka langkah terakhir adalah mengalikanya dengan total volume plesteran yang sudah dihitung sebelumnya yaitu 12 m2
Jadi total harga plesteran adalah 12 x 35.323 = Rp.423.876,00 biasanya terus dibulatkan Rp.423.000,00
terbilang ( empat ratus dua puluh tiga ribu rupiah).




Rekapitulasi harga bangunan merupakan bagian dari perhitungan rencana anggaran biaya bangunan yang berfungsi untuk merekap hasil perhitungan analisa harga satuan sehingga mudah dibaca dan dipahami, sebelum membuat rekapitulasi harga bangunan terlebih dahulu dihitung harga tiap – tiap item pekerjaan

contoh analisa harga satuan yang merupakan detail dari rekapitulasi harga bangunan
Pekerjaan persiapan meliputi:
  • Pekerjaan mobilisasi alat dan bahan
  • Pekerjaan pembersihan lahan
  • Pekerjaan pemsangan bowplank

Pekerjaan pondasi meliputi:
  • Pekerjaan galian tanah
  • Pekerjaan lantai kerja
  • pekerjaan urugan pasir
  • pekerjaan pasangan batu kali
  • Pekerjaan urugan tanah kembali
Pekerjaan dinding meliputi:
  • Pekerjaan pasangan dinding bata
  • Pekerjaan plesteran
  • Pekerjaan acian
Pekerjaan beton bertulang meliputi:
  • Pekerjaan sloof
  • pekerjaan kolom
  • pekerjaan ring balok
  • pekerjaan lantai beton
Pekerjaan atap meliputi
  • Pekerjaan rangka atap
  • pekerjaan penutup atap
  • pekerjaan kerpus
  • pekerjaan lis plank
Pekerjaan plafond meliputi:
  • Pekerjaan rangka plafond
  • Pekerjaan plafond
Pekerjaan lantai meliputi:
  • Pekerjaan urugan tanah
  • pekerjaan lantai kerja pekerjaan pasir urug
  • pekerjaan scred lantai
  • pekerjaan lantai keramik
Pekerjaan landscape meliputi:
  • Pekerjaan urugan tanah
  • pekerjaan kanstin
  • pekerjaan paving block
  • pekerjaan penanaman tanaman
  • pekerjaan kolam taman
Pekerjaan pintu dan jendela meliputi
  • pekerjaan pintu
  • pekerjaan jendela
  • pekerjaan boven
dari masing-masing item pekerjaan tersebut dihitung analisa harga satuanya masing-masing kemudian dibuat rekapitulasi harga pekerjaan
 
Contoh rekapitulasi rencana anggaran biaya sebuah pembangunan rumah 1 lantai
Berisi daftar Jenis Pekerjaan  dan Harga
Pekerjaan struktur dan arsitektur meliputi :
  • Pekerjaan persiapan
  • pekerjaan pondasi
  • pekerjaan dinding
  • Pekerjaan beton bertulang
  • Pekerjaan atap
  • Pekerjaan plafond
  • pekerjaan lantai
  • Pekerjaan landscape
  • Pekerjaan pintu dan jendela
  • pekerjaan lain-lain
Pekerjaan Mekanikal, elektrikal dan plumbing meliputi :
  • Pekerjaan instalasi listrik dan titik lampu
  • Pekerjaan pipa plumbing
  • Pekerjaan AC
  • Pekerjaan  mekanikal
dari semua item pekerjaan tersebut kemudian dijumlahkan harga pekerjaan secara keseluruhan
Dari total harga keseluruhan kemudian dikalikan dengan pajak pertambahan nilai ( PPN ) sebsesar 10%
Harga total kemudian ditambah dengan nilai PPN
Dari harga yang sudah ditambah PPN kemudian dibulatkan kebilangan bulat

Terbilang : …………… rupiah


 RAP

RAP adalah rencana anggaran biaya proyek pembangunan yang dibuat kontraktor untuk memperkirakan berapa sebenarnya biaya sesungguhnya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu kontrak kerja proyek konstruksi, sedangkan RAB adalah rencana anggaran biaya bangunan yang dibuat oleh konsultan perencana sebagai dasar untuk melakukan kontrak kerja konstruksi. jadi dari pengertian tersebut bisa kita lihat bahwa selisih antara RAP dan RAB merupakan gambaran awal untuk memperkirakan laba rugi perusahaan kontraktor. jadi fungsi RAP itu sangat penting dalam menunjang keberhasilan sebuah proyek konstruks. Berikut ini macam-macam fungsi lainya.

Fungsi RAP ( rencana anggaran biaya pembangunan )
  1. Sebagai pedoman general kontraktor untuk melakukan perjanjian kontrak dengan sub kontraktor atau pemborong.
  2. Sebagai acuan untuk negoisasi harga antara general kontraktor dengan mandor atau subkontraktor.
  3. Untuk mengetahui perkiraan keuntungan atau kerugian yang akan dialami jika menggunakan suatu metode kerja.
  4. Jika ternyata diperkirakan rugi maka kontraktor bisa mencari jalan agar tetap untung.
  5. Sebagai dasar untuk membuat jadwal pendatangan material dan tenaga kerja.
  6. Sebagai bahan laporan proyek kepada perusahaan pada kontraktor besar yang mempunyai banyak proyek.
  7. Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan langkah manejemen terbaik agar kontraktor untung dan pemilik proyek senang.
  8. Untuk membuat kurva s, namun jadwal ini biasanya dibuat khusus untuk keperluan kontraktor, sedangkan untuk laporan ke konsultan pengawas atau pemilik proyek tetap berpedoman pada RAB  .

Cara menghitung RAP rencana anggaran biaya proyek pembangunan pada prinsipnya sama seperti ketika menghitung RAB, hanya saja data-data yang digunakan merupakan rahasia perusahaan kontraktor seperti analisa harga satuan, harga bahan bangunan, harga upah tenaga kerja. data-data tersebut bisa dibuat dari hasil penelitian serta pengalaman selama mengerjakan proyek konstruksi. kontraktor yang bagus biasanya membuat standar khusus untuk menghitungnya dan tidak memberitahukan secara umum, atau istilahnya merupakan rahasia dapur perusahaan. format perhitunganya juga mengikuti standar perusahaan masing-masing. bisa dibilang bahwa disinilah sumber perbedaan harga borongan yang ditawarkan perusahaan sehingga bisa menjadi daya saing dalam dunia usaha kontraktor bangunan untuk memenangkan persaingan bisnis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar